Mengapa Penting Kurikulum Deep Learning?
![]() |
| Foto Kegiatan Apel Pagi MTSS Nurul Ikhlas Ambon |
Kurikulum deep learning merupakan solusi alternatif dalam upaya memperbaiki kualitas pendidikan abad 21. Kurikulum ini dirancang untuk mengoptimalkan pemahaman peserta didik lebih mendalam dan bermakna. Selain itu, kurikulum ini juga memberikan ruang kreatifitas dan interaktif bagi peserta didik dalam pengembangan pengetahuannya. Oleh karena itu, kurikulum deep learning sebagai respon terhadap perkembangan zaman dengan era teknologi yang semakin maju dan mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan global. Dengan perkembangan teknologi saat ini, mengharuskan semua elemen masyarakat untuk mengikutinya karena merupakan kondisi yang tak bisa ditolak.
Kurikulum deep learning hadir sebagai angin segar dalam dunia pendidikan abad 21. Didesain untuk melampaui pembelajaran hafalan semata, deep learning mendorong peserta didik untuk menggali pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna terhadap materi pelajaran. Dengan pendekatan yang lebih interaktif dan kreatif, siswa tidak hanya menjadi penerima pasif informasi, tetapi juga aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa untuk membangun koneksi yang lebih kuat antara konsep-konsep yang dipelajari, sehingga pengetahuan yang diperoleh menjadi lebih berkelanjutan.
Salah satu keunggulan deep learning adalah kemampuannya untuk menjawab tantangan era digital. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menuntut individu memiliki keterampilan yang lebih kompleks dari sekadar menghafal fakta. Deep learning membekali siswa dengan kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kreativitas yang sangat dibutuhkan di masa depan. Dengan demikian, lulusan dari pendidikan yang mengadopsi deep learning diharapkan mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat dan menjadi warga negara yang produktif.
Untuk memahami deep learning secara lebih mendalam, perlu kita mengidentifikasi beberapa aspek penting. Pertama, deep learning menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Artinya, siswa menjadi subjek utama dalam proses pembelajaran, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator. Kedua, deep learning mendorong penggunaan berbagai metode pembelajaran yang aktif, seperti diskusi kelompok, proyek berbasis masalah, dan pembelajaran berbasis penemuan. Ketiga, deep learning juga melibatkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran, seperti penggunaan perangkat lunak pendidikan dan platform pembelajaran online.
Penerapan deep learning di sekolah-sekolah menuntut perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek. Mulai dari perancangan kurikulum, pemilihan metode pembelajaran, hingga penilaian hasil belajar. Guru perlu dilengkapi dengan kompetensi yang memadai untuk dapat melaksanakan pembelajaran deep learning secara efektif. Selain itu, sekolah juga perlu menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung, seperti perpustakaan yang lengkap, laboratorium komputer, dan akses internet yang memadai.
Implementasi deep learning di Indonesia merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan mengadopsi deep learning, diharapkan siswa Indonesia dapat bersaing di tingkat global dan menjadi generasi penerus yang cerdas, kreatif, dan inovatif. Namun, perlu diingat bahwa perubahan menuju deep learning tidak dapat dilakukan secara instan. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari semua pihak, mulai dari pemerintah, sekolah, guru, siswa, hingga orang tua untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas.
Perkembangan teknologi yang pesat telah mengubah lanskap kehidupan manusia secara signifikan. Persaingan dalam segala aspek, terutama dunia kerja, semakin ketat. Ancaman kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI) menjadi kekhawatiran yang nyata. Untuk bertahan hidup dan bersaing di era digital ini, manusia dituntut untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Keterampilan yang dimiliki manusia harus mampu melampaui kemampuan mesin, sehingga manusia tetap relevan dan dibutuhkan.
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi tantangan era digital. Pendekatan pembelajaran tradisional yang berfokus pada hafalan dan reproduksi informasi sudah tidak lagi relevan. Sebaliknya, dibutuhkan pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam dan berpusat pada siswa, seperti deep learning. Deep learning mendorong siswa untuk memahami konsep secara mendalam, membangun koneksi antar konsep, dan menerapkan pengetahuan dalam situasi yang nyata.
Kurikulum deep learning dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan pendidikan di era digital. Kurikulum ini menekankan pada pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah. Selain itu, kurikulum deep learning juga mendorong siswa untuk belajar secara mandiri, kolaboratif, dan kreatif. Dengan menerapkan kurikulum deep learning, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar seumur hidup yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Pemerintah memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong implementasi kurikulum deep learning di seluruh jenjang pendidikan. Pemerintah perlu menyediakan dukungan yang memadai bagi para pendidik, seperti pelatihan dan pengembangan profesional, serta sumber daya pembelajaran yang berkualitas. Selain itu, pemerintah juga perlu melakukan evaluasi secara berkala terhadap implementasi kurikulum deep learning untuk memastikan bahwa tujuan yang ingin dicapai dapat tercapai. Dengan demikian, Indonesia dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.
Dalam era di mana teknologi semakin canggih, peran manusia sebagai pemecah masalah menjadi semakin krusial. Meskipun teknologi menyediakan berbagai alat dan solusi, namun kemampuan manusia untuk berpikir kritis, kreatif, dan empati tetap tidak tergantikan. Manusia dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi masalah yang kompleks dan merancang solusi inovatif. Dengan kata lain, teknologi adalah alat, sedangkan manusia adalah penggerak di balik inovasi. Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk terus mengembangkan kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi secara optimal.
Mengingat pentingnya peran manusia dalam era digital, maka sistem pendidikan perlu melakukan adaptasi. Salah satu pendekatan pembelajaran yang relevan adalah deep learning. Kurikulum deep learning dirancang untuk mendorong peserta didik memperoleh pemahaman yang mendalam dan bermakna terhadap materi pelajaran. Dengan demikian, lulusan pendidikan akan memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Selain itu, kurikulum deep learning juga menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21 seperti komunikasi, literasi digital, dan pemecahan masalah. Implementasi kurikulum deep learning di seluruh jenjang pendidikan merupakan langkah strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di tingkat global.
Di samping itu, persaingan semakin ketat terutama dalam memperoleh pekerjaan. Semua orang khawatir dengan keadaan tersebut, maka tidak ada cara lain agar dapat bertahan hidup dengan belajar dan selalu mengikuti perkembangan zaman. Apalagi, persaingan ini bukan saja dating dari sesame manusia, tetapi akan berkompetisi dengan robot. Maraknya perkembangan teknologi AI membuat kita semakin khawatir akan dunia masa depan. Teknologi ini sejatinya sebagai tools yang bisa dimanfaatkan oleh manusia untuk terus mengembangkan diri, namun yang terjadi adalah manusia hanya berfungsi sebagai user. Ada pakar menjelaskan bahwa bila kita memiliki kemampuan yang setara dengan AI, maka situasi ini benar-benar menjadi ncaman yang serius, sehingga untuk bisa bertahan dan eksis di tengah zaman yang semakin canggih, maka manusia harus memiliki kompetensi di atas dari kemampuan teknologi AI. Maksudnya, manusia harus memiliki kemampuan yang tidak bisa dilakukan oleh AI. Jadi manusia harus mempu mengidentifikasi keadaan alam dimana teknologi AI tidak mampu melakukan dengan sempurna.
Disinilah peran manusia diperlukan untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut dengan terus memanfaatkan tool teknologi. Berdasarkan uraian ini, maka pemerintah harus mengambil kebijakan untuk mengakselerasi terwujudnya manusia unggul di atas teknologi dengan merevisi atau mengoptimalkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan pendidikan modern. Pendekatan pembelajaran yang bisa menjawab tersebut adalah pembelajaran dengan pendekatan deep learning. Bahkan bisa juga disebut dengan kurikulum deep learning.
Disebut pendekatan pembelajaran karena memiliki langkah-langkah yang bisa diterapkan oleh para pendidik. Sementara, dikatakan kurikulum deep learning sebab bila ini diterapkan maka akan menjadi acuan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Secara singkat, pendekatan pembelajaran deep learning merupakan proses pembelajaran dengan memberikan pemahaman secara mendalam, sehingga berbeda dengan pembelajaran surface learning, yang hanya sampai pada tingkat hafalan semata. Oleh karena itu, perlu kita mengetahui aspek-aspek apa saja yang harus kita pahami dalam kurikulum deep learning, antara lain sebagai berikut.
Perubahan paradigma pendidikan
Perubahan pada kurikulum merupakan keniscayaan dalam menjawab perkembangan zaman. Kurikulum deep learning hadir sebagai alternatif solusi dalam upaya meningkatkan kompetensi berpikir kritis dan kreatifitas bagi peserta didik juga meningkatkan pemahaman materi yang diajarkan secara mendalam. Kebutuhan ini menjadi urgen yang harus dipersiapkan sejak dini dan kehadiran kurikulum deep learning sebagai respon positif terhadap peningkatan kompetensi peserta didik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti bahwa kurikulum deep learning merupakan suatu langkah yang strategis dalam mewujudkan pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.
Pembelajaran student oriented
Sebagai kekhasan kurikulum deep learning adalah pembelajarannya berorientasi pada peserta didik. Peserta didik diperlakukan tidak sebagai objek pasif dalam menerima pengetahuan dari gurunya tetapi mendorong keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Kurikulum deep learning merangsang peserta didik aktif dalam pembelajaran dengan cara belajar dalam bentuk kolaborasi dalam mengeksplorasi pemikiran kritis peserta didik. Dengan pembelajaran kolaboratif maka peserta didik diharapkan dapat memahami materi ajar secara mendalam dan berusaha mengaitkannya dengan pengalaman kehidupan sehari-hari agar pembelajarannya lebih bermakna.
Meningkatkan Kompetensi Abad 21
Pendidik harus mempersiapkan peserta didik dengan kompetensi abad 21. Peningkatan kompetensi abad 21 bagi peserta didik menjadi salah satu tujuan penerapan kurikulum deep learning. Sebab, kurikulum deep learning sangat fokus pada peningkatan kemampuan berpikir kritis, berkolaborasi dalam pembelajaran, merangsang kreatifitas, dan memperkuat komunikasi di antara peserta didik agar selalu aktif dalam pembelajaran. Kompetensi abad 21 yang biasa pula disebut 4C secara umum meliputi critical thinking, creativity, communication, dan collabaration. Oleh karena itu, dengan menerapkan kurikulum deep learning, peserta didik dilatih memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah yang hebat, kritis, dan analitik.
Diposting: @zarifoji #zarifoji313

Komentar
Posting Komentar