Kapankah Menunggu Menjadi Asyik?



Kata orang "menunggu adalah pekerjaan yang paling membosankan". Mungkin ada benarnya perkataan itu,  tapi mungkin juga ada salahnya.  Yang benarnya adalah karena menungggu seseorang dalam menyelesaikan masalahnya tanpa ada kegiatan apapun, memang sangat menyiksa,  tapi kalo diringi aktivitas yang bermanfaat misalnya membuka hp lalu cari jurnal yang bermanfaat,  malah menunggu adalah pekerjaan yang mengasyikkan.

Adanya kegiatan yang bermanfaat ini memberiikan kesan lain bahwa tidak selamanya menunggu menjadi pekerjaan yang membosankan. Apalagi bagi seorang muslim sebaiknya dalam sedang menunggu bukalah alquran diqital dengan membaca diam sangat memberikan kesan yang positif bagi yang melakukannya.



Dengan ditemani banyak mahasiswa di tempat duduk santai di pelataran parkiran Fakultas perikanan, semangat 45 menunggu sang kekasih yang sedang konsultasi dengan pembimbing disertasinya di lantai dua Jurusan perikanan.

Sesekali membuka hp dan mencari file yang sering kubaca ketika beristirahat,  yakni "perjalanan setelah kematian" sebagai hiburan duduk sendirian di pelataran parkir.  Dengan berbagai karakter mahasiswa memperlihatkan pemandangan lain dan terlihat agak unik, terbesit pertanyan singkat dakam benakku,  kok mahasiswa hanya dengar musik dan handset ditelinganya mendengar musik atau nggak tau apa yang sedang mereka kerjakan dengan handset itu, ada juga yang menampakkan status mahasiswa dengan membuka buku atau selembar kertas sambil membaca sesuatu,  entah tugas atau apa ya?  Penuh tanda tanda tanya dibenakku,  kerjaan mahasiswa apa ya? Diantara mereka juga terlihat bercengkrama dengan teman-teman mereka dengan diselingi dengan senyum dan rasa riang gembira.

Tampak dikelompok ini tak ada ativitas yang menggambarkan seorang mahasiswa. Ohh kenapa ya zaman ini? dimana cirimu sebagai mahasiswa? Musik terdengar terus ditelinga dengan berbagai lagu,  ada yang bercorak musik pop atau rock dan jenis musik lain, yang tak terdengar adalah musik dangdut. Kayaknya mahasiswa tidak menggandrungi musik yang satu ini. Tapi bukan itu masalahnya,  yang tak abis kupikirkan adalah sebagai insan pelajar,  mestinya ada diskusi atau bertanya ada tugas atau kuliah apa hari ini,  tapi semuanya itu tidak terdengar satu kata pun dari mereka. Hanya ketawa dan suara keras dari mereka yang tak tahu apa maksud semuanya. Diselah ini kutulis kisah mengunggu.

Terlihat pun pemandangan yang tak bisaanya kujumpai tak kalah berjalan di negeri orang yang situasinya sama yakni lingkup perguruan tinggi, misalnya di Kampus Malang,  pemandangan yang terlihat adalalah situasi yang berbeda dikampus ini, akademisi sangat jelas terlihat,  karena mahasiswa terlihat berlalu lalang atau istirahat di sebuah kafe kampus atau duduk dipinggir kampus,  namun buku atau makalah ada di tangan mereka, bahkan terlihat dari mereka sesekali berdiskusi antara meraka walaupun tak kedengaran apa yang didiskusikan,  tapi minimal terlihat aktivitas sebagai insan akademisi. Entah buat apa atau apa yang membedakan gmereka, padahal mereka semua sama-sama insan akademisi.



Ketika menunggu terdengar suara telepon dari kekasihku memberikan kabar bahwa aku masih konsul dengan promotornya. Tak masalah karena hp sudah ada ditangan kami dan langsung saya menulisnya apa yang terjadi saat ini. 

Beraneka ragam face mereka menghampiri tempat istirahat di samping parkiran fakultas perikanan,  ada yang pakai jilbab manis dan ada pula yang yang tidak sambil beristirahat sejenak menanti kegiatan mereka selanjutnya,  apakah mau kuliah atau apa,  jadi bingung nih.

Ditengah kebinginan ini, terlihat kondisi yang menggembirakan karena ada sebagian mahasiswa yang beraktivitas layak kaum terpelajar, mereka ini adalah kelompok lain, duduk bersama sambil buka notebook, kelihatannya sedang mengedit tugas.

Ambon,  11 Pebruari 2019
By. Zarif Amq

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI