Ustaz Cah: Resume TGS: Menulis Semudah Bernapas

 
Pendahuluan

Setelah mengetahui pekerjaan menulis, kemudian editing dan publikasi yang merupakan serangkaian kegiatan yang sesungguhnya dikerjakan oleh orang yang berbeda,  maka sekarang fokus membahas tentang pekerjaan menulis. Menulis menjadi sulit karena berpikir padahal menulis tidak perlu berpikir. Menulis menjadi sulit karena biasanya mencampuradukkan antara kegiatan menulis dengan proses editing.  Menulis yang dibarengi dengan editing maka pasti berpikir. Pekerjaan mengedit membutuhkan pikiran dan konsentrasi. Sementara menulis tidak perlu berpikir tapi tulis saja apa mau ditulis.



Menulis semudah bernapas karena bernapas tidak perlu berpikir. Bernapas menjadi sulit ketika orang bernapas dengan berpikir, misalnya sejam ini sudah berapa napas yang dilakukan,  sama seperti orang sesak napas, menjadi sulit karena harus berpikir dalam keadaan apa bisa bernapas. Pekerjaan menulis tidak perlu berpikir, ketika menulis lantas berpikir maka sesungguhnya bukan menulis tapi mengedit tulisan.

I s i

Beberapa tema yang bisa dipilih untuk latihan menulis semudah bernapas antara lain :
  1. Menulis kegiatan kemarin. Kenapa kemarin? Karena keadaaan kemarin masih teringat sehingga memudahkan untuk membuat dalam bentuk tulisan. Jadi memilih tema ini hanya meningat-ingat apa yang dilakukan kemarin dari bangun tidur sampai tidur kembali. Ketika sudah mengumpulkan ingatan, maka langkah selanjutnya adalah tulislah yang diingat itu.
  2. Menulis rencana kegiatan yang ingin dilakukan besok pagi. Tulislan rencana yang ingin dilakukan besok pagi, misalnya setelah mendengar azan subuh terbangun melaksanakan shalat, setelah itu membaca Al quran,  kemudian olah raga pagi dan seterusnya. Intinya adalah tulis saja apa yang  dilakukan besok pagi secara rinci.
  3. Membaca buku. Berlatih menulis semudah bernapas dapat memilih tema ini,  cukup mengambil sebuah buku,  kemudian membacanya, lalu dipahami isinya selanjutnya dituangkan dalam tulisan. Membaca buku ini bisa satu bagian saja atau jika mampu semua isi buku,  kemudian bagian yang dibaca dibuat ringkasan dengan bahasa sendiri dalam sebuah tulisan. 
  4. Membaca artikel. Menulis dari bahan artikel yang bisa diperoleh dari website atau dari koran, majalah, misalnya kompasiana. com kemudiian setelah dipahami isinya,  maka buatlah tulisan dari yang dipahami tadi dengan bahasa sendiri. Ketika latihan ini dilakukan,  maka sudah mulai melakuian langkah yang baik untuk berlatih menulis.
  5. Mengikuti suatu forum.  Tuliskan isi yang di bicarakan di forum itu,  mislanya dalam majelis ta'lim yang membahas tema tertentu atau forum seminar,  maka yang menjadi bahan dalam forum tersebut dituliskan apa yang diingat.
  6. Mendengar cerita.  Misalnya bagi suami-istri, meminta istri atau anak bercerita pengalaman-pengalamannya kemudian cerita itu dituangkan dalam tulisan. Maka dengan memilih tema ini untuk melatih menulis dapat memperlancar dalam menghasilkan tulisan semudah bernapas.
  7. Menonton film. Memilih tema ini juga menjadi penting bagi untuk melatih belajar menulis. Film yang ditonton diamati dan didengarkan alur ceritanya kemudian dibuat ringkasan  dalam bentuk tulisan.
  8. Menulis riwayat hidup sendiri atau keluarga. Menulis riwayat hidup sendiri, lahir dimana,  kampung apa,  sekolah dimana,  dan seterusnya memudahkan kita untuk berlatih meulis semudah bernapas. Bisa juga riwayat hidup keluarga, misalnya riwayat salah satu anak kita ingin menuliskan perjalan hidupnya sejak dilahirkan dan tumbuh kembang mereka dan seterusnya.
  9. Menulis pengalaman yang paling berkesan. Setiap yang berkesan pasti tinggal dalam memori kita, misalnya ketika masa-masa perkenalan pertama kali dengan istri, kondisi ini memberikan ingatan yang sangat mendalam dan sangat baguna untuk menuangkan dalam bentuk tulisan.
  10. Menuliskan kesulitan-kesulitan dalam menulis. Dengan menuangkan dalam bentulisan,  maka dapat mencarikan solusi atas kesulitan tersebut. 
  11. Menulis dengan metode BRT. Bicara,  Rekam pembicaraan, dan transkrip (BRT)  merupakan cara yang paling terakhir ketika tidak ada jalan lain untuk melatih diri kita dalam menulis. Jadi cukup dengan bicara,  lalu direkam pembicaaraan tadi kemudian ditranskripkan dalam bentuk tulisan.
   Penutup
  1. Menulis semudah bernapas adalah bahwa menulis jangan berpikir tapi tulis saja apa yang ingin ditulis seperti air mengalir. Menulis dengan berpikir sesungguhnya bukan menuls tapi mengedit tulisan. Jadi pekerjaan mengedit membutuhkan berpikir dan butuh konsentrasi penuh untuk menghasilkan tulisan yang baik. Tapi menulis tidak perlu berpikir karena menuls semudah bernapas. Bernapas secara natural agar tidak mengamalami kesulitan begitupun dengan menulis.
  2. Pekerjaan menulis membutuhkan latihan secara terus menerus tanpa berpikir apakah tulisan ini baik atau bermutu,  karena pada tahap ini ingin memberikan pehamanan bagaimana menulis semudah bernapas. Masalah bermutu tidaknya tulisan itu adalah pekerjaan nanti,  karena ketika dibayangi dengan perasaan takut salah atau, maka selamanya tidak akan menghasilkan karya tulis.
  3. Berlatihlah menulis dengan nemilih tema-tema diatas bisa satu atau lebih, insya Allah kita dapat menulis semudah bernapas.
  4. Menulis semudah bernapas dapat berhasil bila dalam menulis jangan dicampuradukkan dengan pekerjaan mengedit, artinnya konsentrasi pada menulis saja,  dan berlatih menulis setiap hari.

            Resume TGS (Tugas): Ambon, 2019, Syarif




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI