Proposal Penelitian : Kajian Etnobotani Tentang Terapi Baukup Pemulih Kebugaran Tubuh

 


Artikel Ilmiah

WA NURFITRAH  AKBAR MUHAMAD & SYARIFUDDIN M.Pd

Judul Artikel : Kajian Etnobotani Tentang Terapi Baukup Pemulih Kebugaran Tubuh

Bidang Kajian : Matematika, Sains, dan Teknologi 


Latar Belakang Masalah

Etnobotani terdiri dari dua kata yakni etnologi yang berhubungan dengan budaya dan botani berkaitan dengan tumbuhan atau tanaman, maka etnobotani adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan tumbuhan atau pemanfaatan tumbuhan dalam tradisi maupun pengobatan tradisional masyarakat (Sood et al, 2001). Dalam masyarakat, banyak ditemukan tradisi yang menggunakan tumbuhan sebagai syarat dalam perayaan yang dianggap sakral, contoh dalam tradisi di Maluku Utara-Halmahera Barat Desa  Bobanehena dalam  rangka penyambutan tamu yang penting dan terhormat sangat dikenal dengan sebutan  tradisi “Joko Kaha” (Wakhidah dkk, 2018).  

Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat herbal oleh Badan kesehatan dunia (WHO: World Health Organization) memberikan perkiraan bahwa ada sekitar  80% penduduk  dunia  memerlukan  dan  menggunakan  obat-obatan dari  tumbuhan dengan perincian 49.000  jenis  tumbuhan  telah  diidentifikasi  sebagai tumbuhan berkhasiat obat. Sekitar 25% dari produk farmasi di dunia berasal dari tumbuhan daerah tropika, misalnya saja masyarakat Desa Waai-Maluku memanfaatkan tumbuhan sebagai obat secara  keseluruhan sebanyak 71 jenis tumbuhan obat yang terdiri dari 45 famili (Daro dkk, 2020). Oleh karena itu, hubungan antara manusia dan tanaman dengan pemanfaatannya baik sebagai perlengkapan dalam suatu upacara tradisional maupun sebagai obat sudah dikenal sejak dahulu kala yang sekarang dikenal dengan istilah sebagai kearifan lokal (indigenous or local knewladge) (Pakpahan dkk, 2019).

Simak Bincang Santai:Syifa Anak Ambon Bisa Kuliah Di Jepan


Salah satu kearifan lokal masyarakat Kahena Kota Ambon adalah terapi “Baukup”. Informasi yang diperoleh dari masyarakat Kahena Kota Ambon bahwa terapi baukup pada awalnya digunakan hanya diperuntukkan untuk ibu-ibu yang baru melahirkan untuk menjaga kebugaran tubuh, kini dipakai masyarakat baik jenis kelamin laki-laki maupun wanita memulihkan kekuatan jasmaniah bilamana terasa kurang sehat. Terapi baukup merupakan terapi dengan memanfaatkan uap air dengan beberapa jenis tanaman yang direbus secara bersamaan sampai mendidih. Uap air dari rendaman tanaman tersebut kemudian dibiarkan memanasi seluruh tubuh dalam sungkupan 2-3 lapis kain sarung selama 5-7 menit lamanya atau tergantung kapan waktu yang dianggap sudah nyaman bagi pelaku baukup. 

Secara umum beberapa testimoni dari masyarakat Kahena Kota Ambon menunjukkan bahwa terapi baukup memberikan dampak yang sangat baik dalam menjaga kesehatan tubuh apalagi keadaan dengan adanya pandemi covid-19 yang semakin mencekam sehingga sangat tertarik untuk melakukan penulisan artikel ilmiah dengan judul Kajian Etnobotani Tentang Terapi Baukup Pemulih Kebugaran Tubuh 

Rumusan Masalah dan Tujuan Penulisan Artikel Ilmiah

Rumusan masalah dalam artiekel ilmiah ini adalah (1) Jenis-jenis tanaman apa saja yang sering digunakan masyarakat Kahena Kota Ambon pada terapi ‘Baukup’ dalam menjaga kebugaran tubuh? dan (2) Bagaimana cara terapi ‘Baukup’ dalam menjaga kebugaran tubuh untuk mencegah serangan Covid-19 

Tujuan dalam artiel ilmiah ini adalah (1) Untuk mengetahui jenis-jenis tamanan yang sering digunakan dalam terapi ‘Baukup’ masyarakat Kahena Kota Ambon, (2) Untuk mengetahui cara terapi ‘Baukup’ masyarakat Kahena Kota Ambon dalam menjaga kebugaran tubuh dalam mencegah serangan Covid-19

Manfaat Penulisan Artkel Ilmiah

Manfaat penyajian artikel ilmiah meliputi manfaat teoritis dan praktis. Manfaat secara teoritis adalah menambah nuansa pengetahuan dalam bidang Biologi terapan khususnya berkaitan dengan terapi ‘Baukup’ dalam menjaga kebugaran tubuh. Sedangkan manfaat secara praktis pada (a) Peserta didik adalah sebagai proses pembelajaran dalam menulis karya ilmiah yang sangat berharga dalam perjalanan pendidikan ke depan, (b) Pendidik adalah sebagai pengalaman yang sangat berharga dalam membimbing peserta didik melakukan penelitian, (c) Madrasah adalah sebagai sebagai bagian dalam memberikan layanan pendidikan yang bermakna bagi pengguna pendidikan untuk mewujudkan motto madrasah yang hebat dan bermartabat, dan (d) Masyarakat adalah sebagai motivasi khusus masyarakat Kahena Kota Ambon untuk senatiasa menjaga kelestarian alam terutama tumbuhan yang biasa digunakan sebagai terapi ‘Baukup’ dalam menjaga kesehatan masyarakat terutama dalam kondisi pandemi covid-19.

Kajian Teori

Etnobotani

Etnobotani merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antara manusia dengan tumbuhan. Seorang ahli tumbuhan Amerika Utara bernama John Harshberger tahun 1895 menaruh perhatian khusus pada tumbuhan yang digunakan oleh suku primitif aborigin dengan istilah Ethnobotany (sekarang ditulis etnobotani) yang menekankan bahwa ilmu ini mengkaji dua objek, “ethno” artinya etnik, suku bangsa, atau budaya dan “botany” berarti tumbuhan. Pada tahun 1916, Robbins memperkenalkan konsep baru tentang etnobotani yang menganjurkan kajian etnobotani tidak sekedar mengumpulkan tumbuhan, tetapi kajiannya lebih diperluas pada bidang kesehatan (Alexiades & Sheldon, 1996; Cotton, 1996; Carlson & Maffi, 2004 dalam Hakim, 2014). 

Etnobotani sebagai ilmu baru yang bersifat interdispliner yang berasaskan pengetahuan tradisional dalam memajukan kualitas hidup manusia dan lingkungan, serta perlindungan pengetahuan tersebut melalui pengenalan pada jenis-jenis tumbuhan yang berpotensi menjadi obat atau suplemen herbal (Suryadarma, 2008). Hal ini diperkuat adanya Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 dalam Septianingrum (2019) melaporkan bahwa Negara Indonesia memiliki kekayaan hayati diperkirakan 30.000 spesies dan 1.600 jenis tanaman obat yang berpotensi untuk diolah menjadi obat modern. Penduduk Indonesia yang mengkomsumsi produk obat tradisional dalam bentuk jamu-jamuan sebesar 59,12% untuk semua kelompok umur dan jenis kelamin baik yang berdomisili di pedesaan maupun diperkotaan. 

Terapi Tradisional

Terapi tradisional merupakan terapi yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan obat - obatan tradisional yang telah banyak dipakai pada rumah sakit seperti akupuntur dan hiperbarik (Artana, 2017). Menurut Kayne (2010) dalam Dewi dkk (2019) menyatakan bahwa diperkirakan 80% jumah penduduk suatu negara menggunakan obat tradisonal yang bertujuan untuk menjaga kesehatan. Lebih lanjut diungkapkan oleh Menyukaindar (2006) dalam Dewi dkk (2019) bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan warga Negara maju menggunakan obat tradisional antara lain: (1) meningkatnya penyakit berbahaya, (2) Rendahnya efikasi obat modern untuk penyakit tertentu, dan (3) Obat herbal sangat mudah di akses oleh masyarakat.

Di Indonesia, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) dapat dilihat bahwa dari tahun 1980 sampai 2004 terjadi peningkatan sebesar 19,8% menjadi 32,8%. Kemudian pada tahun 2010 sampai 2011 penggunaan obat tradisional meninglat dari 45,17%  menjadi 49,53%. Selanjutnya diperkuat lagi dari penelitian Supardi dan Susyanty (2010) bahwa dalam kurung waktu tujuh tahun, persentase penduduk Indonesia yang menggunakan obat tradisional terus meningkat (Anonim, 2007; Anonim, 2015 dalam Dewi dkk, 2019). 

Kriteria Kebugaran Tubuh dengan Mengukur Denyut Jantung

Jantung merupakan organ vital yang berfungsi memompa darah keseluruh tubuh sampai ke sel otak manusia. Denyut atau detak jantung merupakan indikasi penting mengetahui kesehatan pada tubuh seseorang. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah denyut atau detak jantung per satuan waktu yang ditulis dalam simbol beats per minute (bpm). Satuan waktu dalam pengukuran denyut jantung manusia adalah 1 menit. Denyut jantung manusia dewasa rerata 60–100 bpm, jika denyut jantung di bawah atau di atas standar, maka diduga kesehatan seseorang mengalami masalah (Rozie dkk, 2016).

Aplikasi Azumio Inc. pengukur denyut jantung manusia yang tersedia di Google Playstore telah diunduh sekitar 3 juta netizen merupakan pertanda berkembangnya pengetahuan dan teknologi untuk memudahkan manusia dalam memeriksa kesehatan setiap saat. Hal ini sejalan dengan ungkapan oleh Heruryanto dkk (2014) bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang kesehatan terus berkembang sebagai pengganti peran indera manusia seperti keberadaan sensor-sensor yang dapat dimanfaatkan untuk memonitoring kondisi denyut jantung, suhu tubuh, bahkan sampai pada sinyal otak manusia.

Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian terdahulu sepanjang penelusuran yang dilakukan sebagaimana terlihat pada Tabel 1

Tabel 1. Hasil Penelitian Terdahulu 

No

Judul Penelitian Terdahulu

Hasil Penelitian

Peneliti

Referensi

    1

Pengaruh Terapi Steam Sauna Terhadap Penurunan Kadar Gula

Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja

Puskesmas Bukateja Kabupaten Purbalingga Tahun 2013

Hasil penelitian

menunjukan ada perbedaan antara kadar gula darah pada kelompok intervensi dan kelompok

kontrol setelah kelompok intervensi diberikan terapi steam sauna (ρ-value = 0,000 < α = 0,05).

Engkartin dkk., 2016

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX. No. 1, p.111

2

Studi Pendahuluan Uji  Efek Kombinasi Obat Pelangsing “Y” dan Terapi Termo Sauna Terhadap Penurunan Berat Badan

Hasil penelitian menunjukkn adanya perbedaan bermakna antara kombinasi obat  pelangsing “Y” dengan terapi termo sauna. Jadi penggunaan kombinasi obat pelangsing “Y” tiga sehari dua kapsul dan terapi termo sauna dua kali seminggu selama 30 menit dapat menurunkan berat badan secara lebih efektif  dibandingkan dengan pengaturan  waktu makan saja, pemberian obat pelangsing saja, maupun terapi termo sauna saja

Yullie, 2006

repository.ubaya.ac.id

3

Studi Uji  Ekstrak  Obat Pelangsing “DMKs”  yang Dikombinasi dengan Terapi Termo Sauna Terhadap Bobot Badan Penderita Kegemukan

Penggunaan Kombinasi Ekstrak Obat Pelangsing “DMKs” dengan terapi termo sauna dapat menurunkan berat badan secara efektif bila dibandingkan dengan pengaturan pola makan saja, pemberian obat pelangsing “DMKs” saja, ataupun terapi termo sauna saja

Dewi, 2006

repository.ubaya.ac.id

 

 

4

Efek Terapi Minyak Jahe (Zingiber Officinale L.)

Secara Topikal Dengan Termo Sauna Pada

Penderita Obesitas

 

Berdasarkan hasil penelitian dan

analisis yang dilakukan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara kombinasi minyak jahe yang diencerkan dengan minyak zaitun dan termo sauna dengan masase dengan minyak zaitun tanpa minyak jahe dan termo sauna. Kombinasi masase dengan minyak jahe dan termo sauna dapat menurunkan berat badan secara lebih efektif dibandingkan termo sauna dan masase dengan minyak zaitun tanpa minyak jahe .

 

Fany, 2008

repository.ubaya.ac.id

5

Pengaruh Sauna Terhadap Dismenore Pada Siswi Sma N 1 Tanjungsari Gunungkidul Yogyakarta 2019

 

Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nyeri responden sebelum diberikan sauna adalah 6,16, rata-rata nyeri responden setelah diberikan sauna adalah 3,91, dengan p = 0,000 dimana p < 0,05.

Royani, 2020

repo.stikesbethesda.ac.id

6

Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Desa Waai Provinsi Maluku

Hasil penelitian menunjukkan, terdapat 71 spesies tumbuhan obat dari 45 famili. Bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan adalah daun, seluruh tanaman, buah, akar, batang, rimpang dan umbi. Tanaman obat umumnya dimanfaatkan masyarakat desa untuk menyembuhkan penyakit, pegal linu dan untuk meningkatkan produksi ASI. Proses pemanfaatannya sederhana, dengan cara direbus, diasapi, diperas, digosok dan diparut.

Daro dkk., 2020

Rumphius Pattimura Biological Journal , Vol 2, No 2, Pp 029 – 036 E-ISSN : 2684-804x

6

Tanaman Obat Pada Ramuan B2P2TOOT Di Puskesmas Pejeruk Ampenan Kota Mataram

 

 

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa komposisi ramuan obat tradisional yang diresepkan di Puskesmas Pejeruk Ampenan Kota Mataram berasal dari tanaman obat Indonesia. Tanaman obat yang paling banyak digunakan dalam ramuan yaitu daun salam, bunga cengkeh dan temulawak yang digunakan pada terapi 3 penyakit atau lebih. Setiap tanaman obat memiliki kandungan metabolit sekunder yang mampu memberikan efek terapi, akan tetapi diperlukan kandungan dari tanaman lain untuk mendukung efek terapi yang diinginkan.

Sari dkk., 2020

Jurnal Kedokteran 2020, 9(4), ISSN : 2301-5977, E-ISSN: 2527-7154 , p.300-306 http://jku.unram.ac.id 

 


Penelitian yang Relevan

  1. Dari hasil penelusuran terapi termo sauna diperoleh informasi bahwa hanya menggunakan           perlakuan suhu saja tanpa ada pencampuran dengan bahan-bahan tumbuhan. 
  2. Terapi “Baukup” sangat berbeda dengan terapi termo sauna yang tidak hanya memperhatikan dari segi suhu tetapi ada percampuran dengan bahan tumbuhan spesies tertentu.
  3. Metode terapi “Baukup” sangat mudah dilakukan tanpa memerlukan keahlian khusus sebagaimana penelitian termo sauna baik orang perkotaaan apalagi di pedesaan.
  4. Dari penelusuran yang dilakukan maka hasil-hasil penelitian tentang terapi tradisional “Baukup” masih sangat terbatas dilakukan, bahkan terkesan belum ada secara spesifik menggunakan terapi “Baukup”.
  5. Spesies tumbuhan yang digunakan dalam terapi “Baukup” sudah banyak penelitian yang dilakukan untuk menjamin keamanan dan efek samping dan bahkan dijadikan sebagai obat-obat tradisional atau jamu-jamuan.
  6. Bahan-bahan dan alat yang digunakan dalam terapi “Baukup” mudah dan murah. Kemudahannya karena tersedia di lingkungan sekitar dan bahkan terapi “Baukup” berbiaya sangat murah karena tersedia di rumah tangga masing-masing.

Metodologi Penelitian

Metode Penelitian 


Jenis penelitian adalah kualitatif dengan melakukan wawancara terhadap sampel penelitian. Teknik wawancara menggunakan kuisioner berupa daftar pertanyaan terbuka untuk mengungkap secara mendalam sesuai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. 
Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga yang berdomisili di Kahena Kec.Sirimau Kota Ambon.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah dukun terlatih (Kader Posyandu) dalam bahasa lokal disebut dengan “Mama Biam” yang biasanya membantu para ibu hamil ketika ingin melahirkan. Dukun terlatih yang ada di Kahena Kota Ambon terdiri dari 2 orang.  Kemudian akan memilih lagi 1 orang ibu-ibu yang baru melahirkan (mewakili usia dewasa), dan 1 orang usia remaja. Jadi total sampel penelitian sebanyak 4 orang. 

3. Teknik Sampling

Teknik sampling dalam penelitian adalah menggunakan Purposive Sampling yakni dipilih langsung oleh peneliti dengan pertimbangan bahwa sampel terpilih memiliki pengalaman terapi “Baukup” (Sugiyono, 2013).

Teknik dan Alat Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan wawancara langsung terhadap sampel penelitian dengan menggunakan kuisioner berupa daftar pertanyaan yang sifatnya terbuka agar sampel penelitian bebas mengungkapkan pengalamannya ketika menerapkan terapi “Baukup” dalam memulihkan kebugaran tubuh. Mengamati kebugaran tubuh melalui detak jantung dengan menggunakan aplikasi adroid Azumio Inc. Setelah data primer ini terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data dan selanjutnya dianalisis untuk dilakukan pembahasan sesuai dengan permasalahan penelitian dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan. 

Rencana Analisa Data

Adapun langkah-langkah dalam analisa data bila ingin menlakukan penelitian disajikan dalam tulisan ini terdiri dari tahap 1 dengan menyiapkan alat bahan, tahap 2 melakukan perebusan, dan tahap 3 melakukan prosesi “Baukup” sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Daftar Pustaka

[1] Artana, I Wayan, 2017. Analisis Fungsional Terapi Tradisional Dan Terapi Komplementer Alternatif Diera Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Jurnal CARING, Vol.1 No.1.

[2] Dewi, R.S,, Wahyuni, Pratiwi, E., Muharni, S.,  2019. Penggunaan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Di Kelurahan Tuah Karya Kota Pekanbaru, Jurnal Penelitian Farmasi Indonesia 8(1), ISSN: 2302-187x E-Issn 2656-3614

[3] Dewi, 2006. Studi Uji  Ekstrak  Obat Pelangsing “DMKs”  yang Dikombinasi dengan Terapi Termo Sauna Terhadap Bobot Badan Penderita Kegemukan, repository.ubaya.ac.id

[4] Daro, P., Adriana Hiariej, A., Nindatu. M., 2020, Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Oleh Masyarakat Desa Waai Provinsi Maluku, Rumphius Pattimura Biological Journal , Vol 2, No 2, Pp 029 – 036 E-ISSN : 2684-804x

 [5] Engkartin, Astuti, T.J., Riyadi,T., 2016, Pengaruh Terapi Steam Sauna Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bukateja Kabupaten Purbalingga Tahun 2013, Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. IX, No. 1

[6] Fany, 2008, Efek Terapi Minyak Jahe (Zingiber Officinale L.) Secara Topikal Dengan Termo Sauna Pada Penderita Obesitas. repository.ubaya.ac.id

[7] Hakim, L., 2014. Etnobotani Dan Manajemen Kebun Pekarangan Rumah: Ketahanan Pangan, Kesehatan Dan Agrowisata, Penerbit Selaras, Jakarta

[8] Heruryanto, H., Bahari,W., Armynah, N.B., 2014. Sistem Pengukuran Denyut Jantung Berbasis Mikrokontroler ATMega8535, Prosiding Seminar Nasional Geofisika 2014: Optimalisasi Sains dan Aplikasinya Dalam Peningkatan Daya Saing Bangsa Makassar, 13 September 2014

[9] Pakpahan, T.R., Ryandita, F.R., Herawati, Y.,  Hasanah, S.I., Habibi, A.A., Hernawati, D., Badriah, L., 2019. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sebagai Indigenous Knowledge Masyarakat Tasikmalaya Serta Peranannya Dalam Pembelajaran Biologi Berbasis Etnopedagogik (The Use Of Medicinal Plants As Indigenous Knowledge Of Tasikmalaya Society And Its Role In Ethnopedagogy Based-Biology Learning), Jurnal Bioedusiana, ISSN:  2684-7604 

[10] Royani, R., 2020, Pengaruh Sauna Terhadap Dismenore Pada Siswi SMA N 1 Tanjungsari Gunungkidul Yogyakarta 2019, repo.stikesbethesda.ac.id

[11] Rozie, F., Hadary, F., Pontia, T.W., 2016. Rancang Bangun Alat Monitoring Jumlah Denyut Nadi / Jantung Berbasis Android, , http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jteuntan, Vol. 1 No.1, Kode Sumber : 13805-42031-1-PB.pdf  

[12] Suryadarma, 2008. Diktat Kuliah:  Etnobotani , Jurusan Pendidikan Biologi Fmipa, Universitas Negeri Yogyakarta, Kode Sumber : Diktat+Etnobotani.Pdf

[13] Septianingrum,Ni Made A.N,, Yuliastuti, F., Hapsari, W.A., 2019.  Pemanfaatan Dan Penggunaan Secara Rasional Tanaman Obat Tradisional Sebagai Terapi Swamedikasi Di Kampung KB, Magersari Kota Magelang, ENGAGEMENT Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, ISSN : 2579-8375 

[14] Sari, K.P., Aini, S.R., Hanifa, N.I., 2020. Tanaman Obat Pada Ramuan B2P2TOOT Di Puskesmas Pejeruk Ampenan Kota Mataram, Jurnal Kedokteran 2020,9(4):300-306 ISSN 2301-5977, e-ISSN 2527-7154 

[15] Sugiyono, 2013. Statistika untuk Penelitian, Penerbit Alfabeta, Cet. 23, ISBN:978-979-8433-10-8, Bandung.

[16] Sood SK, Nath R. And Kalia, D.C. 2001. Ethnobotany Of Cold Desert Tribes Of Lahoul-Spiti (N.W. Himalaya). New Delhi: Deep Publications.Page 45-47 dalam Wikipedia  Diakses 07 Juli 2021

[17] Wakhidah, A.Z., Marina Silalahi, M., Pradana, D. H., 2018. Etnobotani Joko Kaha : Tradisi Penyambutan Tamu Pada Masyarakat Desa Bobanehena Di Halmahera Barat, Maluku Utara, Jurnal Pro-Life, SSN: 2579-7557, Vol. 5 No.1.

[18] Yullie, 2006. Studi Pendahuluan Uji  Efek Kombinasi Obat Pelangsing “Y” dan Terapi Termo Sauna Terhadap Penurunan Berat Badan , repository.ubaya.ac.id




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI