Mewaspadai penyakit baru : Penyebab Pasti Stiff Person Syndrome belum diketahui


Penyakit Stiff Person Syndrom merupakan penyakit yang terjadi pada kekakuan otot. Kekakuan otot terjadi akibat dari gangguan pada sistem syaraf dan sumsung tulang belakang. Adanya gangguan pada sistem syaraf dan sumsung tulang belakang pada seseorang bisa saja beresiko terserang penyakit yang sangat berbahaya ini. Salah satu bahaya yang terjadi pada penderita penyakit Stiff Person Syndrom adalah otot sangat susah digerakkan dan terasa nyeri. Disamping itu, otot pada penderita penyakit Stiff Person Syndrom menjadi kaku sehingga organ tubuh secara ototmatis sangat sulit untuk digerakkan bahkan berpengaruh pada pita suaranya. Penyakit Stiff Person Syndrom merupakan penyakit baru saat ini yang ditemukan pada seorang artis Amerika terkenal bernama Celina Dion.

Awalnya, Celina Dion tidak mengetahui bahwa dirinya terkena penyakit Stiff Person Syndrom. Ia sudah lama mengidap kelainan yang terjadi pada dirinya, dimana biasa terkena kejang-kejang yang datang saat dirinya merasa sangat lelah atau stress karena pikiran tertentu. Tubuhnya merasa kejang-kejang yang dialaminya selama ini. Apabila terjadi kejang-kejang pada tubuhnya pada saat itu, berusaha diatasinya sendiri tanpa berpikir adanya kelainan yang terjadi pada ototnya. Keadaan ini berlangsung sudah lama, namun belum ditemukan bahwa terjadinya kejang-kejang tersebut akibat dari adanya kelainan pada otot dan sumsung tulang belakangnya dinamakan penyakit Stiff Person Syndrom.

Dari berbagai penelusuran sumber di medsos belum banyak yang melaporkan terkait dengan penyakit ini. Oleh karena itu, informasi ini sangat penting bagi masyarakat luas agar dapat mengenali lebih awal untuk kesehatan bersama. Walaupun belum ada laporan dari negara Indonesia tetapi perlu diwaspadai sejak dini. Laporan terkait dengan penyakit Stiff Person Syndrom baru ditemukan di berita compas.com (09/12/2022) yang menjelaskan bahwa Celina Dion terjangkit penyakit Stiff Person Syndrom. Hal ini dibuktikan dengan melakukan penelusuran jurnal penelitian terkait dengan penyakit tersebut belum ditemukan sampai saat ini. Dengan demikian, semakin membuktikan bahwa memang penyakit ini masih terbilang baru.

Penyakit Stiff Person Syndrome merupakan penyakit yang ditimbulkan karena adanya kelainan pada sistem syaraf dan sumsung tulang belakang. Hal ini dijelaskan dalam compas.com bahwa penyakit Stiff Person Syndrome adalah “Termasuk gangguan neurologis langka, Stiff Person Syndrome atau SPS hanya menyerang sekitar satu dari satu juta orang”. Disamping itu menurut “National Institute of Neurological Disorders and Stroke, wanita dua kali lebih banyak mengalami sindrom ini daripada pria”.

Sehingga bagi masyarakat awam sangat perlu mengetahui gejala-gejala yang muncul akibat dari penyakit Stiff Person Syndrome. Berikut ini diberikan deskripsi gejala penyakit Stiff Person Syndrome agar menjadi bekal untuk mengenal penyakit ini sejak dini.

"Gejala Stiff Person Syndrome bisa memakan waktu beberapa bulan hingga tahun untuk berkembang.    Sindrom ini khas dengan dua tanda, yaitu kekakuan dan kejang. Pada kebanyakan kasus, torso atau        otot pada dada, perut, dan punggung adalah bagian pertama yang menjadi kaku dan tampak                membesar. Bagian tubuh ini akan mengalami gejala yang meliputi nyeri, kekakuan otot, dan rasa tidak nyaman. Mulanya, rasa kaku datang dan pergi. Namun pada akhirnya, kekakuan akan terasa terus-menerus. Seiring waktu, kekakuan akan menjalar ke otot kaki dan bagian tubuh lain termasuk lengan dan wajah. Saat otot di hampir seluruh tubuh terasa kaku, postur tubuh penderita umumnya akan berubah menjadi membungkuk. Di sisi lain, penderita Stiff Person Syndrome juga akan mengalami gejala kejang. Kejang bisa berlangsung selama beberapa detik, menit, bahkan jam. Terkadang, kejang yang cukup parah menyebabkan bagian tubuh terkilir, patah tulang, atau jatuh tanpa bisa dikendalikan. Kejang juga akan memperburuk kekakuan otot.  Kejang dapat terjadi tanpa alasan atau disebabkan suara keras, sentuhan fisik ringan, lingkungan yang dingin, dan tekanan emosional. Biasanya, kondisi ini terjadi pada seluruh tubuh atau hanya area tertentu. Kendati demikian, kejang umumnya akan berkurang saat penderita tidur".

"Gejala dapat terjadi pada usia berapa pun, tetapi biasanya berkembang antara usia 30 tahun dan 60 tahun. Selain wanita, beberapa orang dengan jenis penyakit tertentu juga lebih berisiko terkena Stiff Person Syndrome. Berikut faktor risiko penyakit yang mungkin memengaruhi: Gangguan autoimun termasuk diabetes, tiroiditis, vitiligo, dan anemia pernisiosa. Kanker tertentu termasuk payudara, paru-paru, ginjal, tiroid, usus besar, dan limfoma Hodgkin (salah satu kanker kelenjar getah bening). Hingga saat ini, para ilmuwan belum memamahi penyebab pasti dari Stiff Person Syndrome. Namun, penelitian menunjukkan bahwa penyebab Stiff Person Syndrome adalah hasil dari respons autoimun yang salah di otak dan sumsum tulang belakang".

Jangan lupa kunjungi : Apa itu penyakit stiff person syndrom

Sayangnya, sampai saat ini penyebab pasti penyakit ini belum diketahui. Oleh karena itu, diharapkan kedepan banyak dilakukan penelitian terkait dengan penyakit Stiff Person Syndrome untuk keselamatan generasi yang akan datang terutama pada penyebab pasti dari penyakit tersebut. Ini menjadi tantangan baru bagi para ilmuan untuk secepatnya mengetahui dengan pasti apa penyebab timbulnya penyakit Stiff Person Syndrome. Disisi lain, belum banyak informasi yang dapat diakses untuk mengetahui secara mendetail panyakit Stiff Person Syndrome. Akibatnya masyarakat luas juga kurang memiliki pengetahuan terkait dengan apa dan bagaimana penyakit ini bisa terjadi. Sehingga harapan satu-satunya adalah mengharapkan para ilmuan untuk segera mencari tahu secara akurat penyebab pasti dari penyakit Stiff Person Syndrome. Namun perlu juga disyukuri dari pemberitaan yang disampaikan oleh compas.com (09/12/2022) adanya penyakit baru yang bisa mengancam manusia, walaupun dengan perbandingan yang sangat rendah yakni 1/1.000.000 penduduk, usia yang rentang 30 – 60 tahun, dan perempuan lebih beresiko terkena dibanding dengan pria. Kajian-kajian tentang hal tersebut masih harus terus dilakukan untuk memberikan pengetahuan yang luas terhadap penyakit Stiff Person Syndrome. 

Pengetahuan yang baik terhadap penyakit Stiff Person Syndrome menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Karena dengan pengetahuan tersebut menjadi langkah awal dalam bertindak untuk melakukan pencegahan terkena penyakit Stiff Person Syndrome. Salah satu sumber yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat luas dan cepat adalah berita-berita dimedia sosial antara lain compas.com. Oleh karena itu, media-media lain juga diharapkan mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait dengan penyakit Stiff Person Syndrome untuk bisa disajikan ke masyarakat luas. Tumpuan masyarakat terkait dengan informasi sangat tergantung pada media-media baik offline maupun online. Masyarakat sangat membutuhkan informasi penyakit Stiff Person Syndrome dengan tujuan untuk bisa melakukan pencegahan sedini mungkin. Pencegahan yang baik terhadap penyakit Stiff Person Syndrome hanya bisa dilakukan apabila ada pengetahuan yang baik pula terhadap penyakit tersebut sebagaimana slogan mengatakan bahwa mencegah lebih baik dari mengobati.

Posting by. @ZarifOji313 #Zarif Oji

sumber :

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Itu Stiff Person Syndrome, Penyakit yang Dialami Celine Dion?", Klik untuk baca: Apa itu penyakit Stiff Person Syndrom

Penulis : Diva Lufiana Putri

Editor : Rizal Setyo Nugroho

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI