Pelaksanaan Assessment Madrasah Tahun 2023

Ambon-MTs Nurul Ikhlas, menindaklanjuti surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI Nomor :901/2023 tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Assessment Madrasah tahun 2023, maka Kepala Seksi Pendis Kemenag Kota Ambon melaksanakan rapat bersama dengan Kepala madrasah jenjang MI/MTs/MA se-Kota Ambon yang berlokasi di MTs Al Mabrur Wailela, Sabtu (4/3/2023).

Dalam rapat bersama tersebut Kasi Pendis menyampaikan beberapa hal yang berkaitan dengan Assessment Madrasah (AM) tahun 2023 yang intinya bahwa perlu kepada kepala madrasah membaca dan menelaah SOP tersebut agar dapat mempersiapkan AM dengan baik.

"AM ini adalah perubahan dari Ujian Madrasah (UM) dimana UM ini telah berjalan beberapa tahun yang lalu, sekarang muncul istilah baru yang disebut dengan AM yaitu suatu penilaian proses pembelajaran yang dilaksanakan setiap satuan pendidikan dalam mengukur ketercapaian kompetensi dasar", tandasnya.

Assessment Madrasah (AM) ini menjadi tanggung jawab kita semua yang pada waktunya nanti dapat berjalan sesuai yang diharapkan . Sehingga yang menjadi tugas utama dan yang pertama adalah mempersiapkan kisi-kisi dan soal AM. Kisi-kisi dan soal yang menjadi instrumen pelaksanaan AM.

Disamping itu, AM yang pertama kali dilaksanakan setelah covid-19 ini menjadi hal yang baru bagi guru mata pelajaran.

"Dalam SOP diatur tanggung jawab atau tugas masing-masing mulai dari pusat, provinsi, kota, dan satuan pendidikan yang mestinya menjalankan sesuai dengan tanggung jawab masing-masing", tambahnya.

Turut dalam rapat bersama ini adalah ketua pengawas kota Ambon yang lebih menekankan pada teknis pelaksanaan dan penyusunan kisi-kisi dan soal AM.

"Pada rapat ini sebaiknya kita membicarakan hal-hal teknis saja, misalnya jadwal pelaksanaan dan teknis penyusunan kisi-kisi dan soal mengingat pelaksanaan AM untuk tingkat MA sudah sangat dekat", tambahnya.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta rapat dimana sesi ini dipimpin langsung oleh Kamad MA Al Mabrur, Riyadi Kamis, M.MPd dengan mempersilahkan audiens menyampaikan pikiran-pikiran atau gagasan. Kemudian Kamad MTs Hasyim Ashari mengacungkan tangan untuk menyampaikan pendapatannya.

"kami berpendapat pelaksanaan AM dilaksanakan secara bersama-sama sebagaimana UM tahun sebelumnya, mengingat sebagainya madrasah memiliki keterbatasan sumber daya terutama dalam penyusunan Kisi-kisi dan soal AM apalagi ini tergolong baru" ungkapnya.

Selanjutnya Wakamad MTs Nurul Ikhlas Ambon berpendapat yang sama cuma jadwal pelaksanaan diserahkan kepada satuan pendidikan masing-masing.

"Pada dasarnya sama dengan pendapat sebelumnya bahwa teknis pelaksanaan AM kalau memungkinkan berpatokan pada jadwal yang jadwal sama untuk semua madrasah khususnya tingkat MTs dan mengenai penyusunan kisi-kisi dan soal AM sebaiknya dilaksanakan secara bersama-sama mengingat AM ini berbeda dengan bentuk soal UM yang dilaksanakan pada beberapa tahun sebelumnya antara lain pembuatan stimulus sebelum masuk ke steam soal" tambahnya.

Dari beberapa pendapat yang disampaikan pada forum tersebut sepertinya tetap mengacu pada SOP 100% dimana dinyatakan bahwa penyusunan kisi-kisi dan soal AM dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan. Jadi teknis penyusunannya diserahkan kepada setiap guru mapel di setiap satuan pendidikan dan jadwalnya pun harus mengacu pada interval yang ditentukan pada SOP yakni jenjang MTs 10 April - 20 Mei 2023. Dimana kesimpulan ini sesuai pendapat yang disampaikan oleh Kamad MAN ONE Ambon, Ketua pengawas Kota Ambon, moderator dan Kasi Pendis. Moderator menyatakan bahwa:

"terkait dengan stimulus steam soal itu sudah didiskusikan sejak tahun 2019 jadi tidak masalah terkait dengan itu", pendapatnya.

Dari pendapat ini kami menyampaikan bahwa kalau "stimulus" yang dimaksudkan sudah dibahas sejak tahun 2019 mungkin agak keliru karena kalau itu sama buat apa diberikan Bintek lagi terkait dengan bentuk soal pada assessment madrasah tahun ini. Cukup dari pusat menyampaikan bahwa bentuk soal sama saja dengan UM tahun-tahun sebelumnya.

Jika mengikuti bimtek yang diselenggarakan dengan KSKK kemenag pusat ternyata muncul kesulitan dalam memahami cara pembuatan stimulus sesuai dengan standar. Stimulus yang dulu itu tidak dalam bentuk narasi tetapi langsung disambung saja dari indikator soal. Misalnya, pada indikator soal menyatakan " disajikan tabel tentang...", maka stimulus soalnya hanya menyatakan "perhatikan tabel...berikut ini". Bentuk ini untuk stimulus soal dulu tetapi untuk AM tahun 2023 maka cara pembuatan stimulus untuk literasi atau numerasi dibuat dalam bentuk narasi atau tabel, grafik, infografis dan lain-lain dimana sumber data harus jelas bukan asumsi atau kira-kira. Nah, inilah yang sangat membedakan antara UM dan AM dimana yang banyak dipertanyakan pada kegiatan bimtek pusat adalah penyajian data atau sumber daya sebaiknya diambil dari mana, sehingga data tersebut benar-benar valid dan akurat.

Tapi karena sudah diputuskan maka kita guru selalu siap untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Kita hanya  menyayangkan kalau hanya pura-pura tahu padahal sesungguhnya belum tahu atau mengira-mengira mungkin modelnya sama saja dengan UM. Sehingga yang terjadi nanti adalah soal seadanya dan biasanya tidak disadari keadaan ini.

Karena banyak terjadi hanya tahu sedikit sudah menyatakan diri sudah tahu, ini juga yang menjadi salah satu faktor kemunduran mutu pendidikan. Terlalu banyak orang seolah-olah tahu padahal sesungguhnya tidak tahu dan sangat berbahaya bila orang seperti ini bisa mempengaruhi kebijakan pihak yang memiliki wewenang dalam memutuskan sesuatu. Semoga di negeri ini tidak terjadi hal demikian, wassalam.

Posting : @zarifoji313 #zarifoji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI