Sekelumit Makna Doa Hari Pertama Ramadhan 1444H/2023 Memperkuat Pendidikan Karakter

 

Bismillah,

Ramadhan Bulan Allah SWT

Dari doa ini dapat kita memperoleh pelajaran yang sangat besar, bahwa bulan ramadhan 1444H/2023 ini mengingatkan kembali adanya satu bulan yang diciptakan Allah SWT untuk mensucikan diri kita menjadi seorang bayi yang baru lahir.

Kalimat pertama dari doa ini dapat dimaknai, bulan Ramadhan adalah milik Allah SWT yang didalamnya diperintahkan untuk menjalankan suatu ibadah fardhu ain bagi umat Islam yang dinamakan "PUASA".

Puasa dalam bahasa Arab disebut dengan "shiyam" artinya menahan. Hakikat dari menahan pada shaum adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa itu sendiri mulai terbit fajar sampai terbenam matahari. Hal ini sejalan dari kata ramadhan yang terambil dari kata "Al-Ramad" yang berarti kering atau panas. Dimana pada bulan ramadhan pada jazirah Arab dalam kondisi panas atau kering. Kekuatan dalam menahan dahaga di.musim yang kering atau panas merupakan suatu perjuangan yang amat besar. Oleh karena itu, Allah menjanjikan dengan keberkahan, ampunan, dan syurga bagi yang berhasil menjalankan ibadah puasa sebulan penuh.


Puasa Yang Diterima

Dalam doa ini dimulai dengan perkataan jadikanlah puasaku ini benar-benar puasa. Dari kalimat ini dapat dimaknai bahwa dalam menjalankan puasa ini sangat dibutuhkan kekuatan iman yang tentunya memohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menjalankan puasa sesuai yang diinginkan oleh Allah SWT sendiri. Berharap dari puasa yang kita jalankan ini benar-benar puasa yang diinginkan oleh Allah SWT maupun Rasulullah. Dari doa ini pula dapat kita memperoleh pelajaran bahwa puasa yang benar-benar puasa yang akan diberi balasan oleh Allah SWT. Kita menjalankan puasa harus sesuai dengan tuntunan dari Allah SWT dan Rasulullah agar puasa kita dinilai sebagai ibadah puasa yang sesungguhnya, puasa yang diterima, bukan puasa yang tertolak. Sebagaimana ada riwayat menyatakan bahwa banyak orang yang berpuasa tapi hanya mendapatkan haus dan lapar. Sehingga pernyataan jadikanlah puasaku sebagai benar-benar puasa adalah puasa yang diterima di sisi Allah SWT.

Shalat Qiyamul-lail Ramadhan

Demikian pula kalimat berikutnya bahwa jadikanlah shalatku adalah benar-benar shalat yakni shalat yang diterima. Agar puasa dan shalat menjadi ibadah yang diterima tentu harus sesuai dengan tuntunan fiqih yang benar. Tujuannya tiada lain, puasa dan shalat yang kita tunaikan benar-benar ibadah yang akan dibalas dengan pahala oleh Allah SWT, bukan ibadah yang tertolak.

Shalat yang dimaksudkan pada rangkaian doa diatas adalah shalat malam atau biasa disebut dengan qiyamul-lail. Shalat qiyamul-lail yang dimaksudkan adalah qiyamul-lail ramadhan dimana orang umum menyebutnya dengan shalat tarawih (shalat tarawih dari suatu riwayat bahwa Rasulullah SAW tidak pernah dilakukan, sehingga ada kontroversi di antara ulama, shalat tarawih yang ada ini hasil dari ijtihad sahabat Umar bin Khattab, itupun kalimat terakhir dari riwayat tersebut, Umar berkata inilah nikmatnya bid'ah, wallahu a'lam). Terlepas dari itu, sesuai dengan doa doa diatas shalat malamku benar-benar shalat malam yakni shalat malam-qiyamul-lail ramadhan-yang diterima. Lebih jauh dari itu, dapat dimaknai bahwa puasa dan shalat qiyamul-lail ramadhan adalah benar-benar puasa dan shalat adalah ibadah ini dapat menjadikan diri kita menjadi insan yang lebih baik atau istilah lain ibadah ini dapat mengantarkan kaum mukmin dan mukminat menjadi pribadi yang bertaqwa sebagaimana hakikat yang diharapkan dari puasa dan shalat itu sendiri. Dengan memperhatikan shalat qiyamul-lail diharapkan dapat mencegah diri kita dari kelalaian sebagaimana manusia lain yang tidak memperhatikan waktu-waktu malam, sehingga dengan doa ini kita bermohon kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk bisa menjalankan shalat qiyamul-lail supaya terhindar dari golongan yang lalai dengan tidur malam.

Hakikat puasa dan shalat

Kemudian ditutup dengan kalimat hapuskanlah kejelekan diriku. Dari sini dapat dimaknai bahwa kita selama 11 bulan tidak terlepas dari banyaknya maksiat yang kita lakukan, sehingga dengan ramadhan ini atas kekuatan dari Allah SWT dapat menegakkan puasa dan shalat qiyamul-lail ramadhan yang diharapkan menjadi perisai dari perbuatan maksiat. Hal ini bisa terjadi bila puasa dan shalat benar-benar ibadah yang diterima. Sehingga Rahmat dan kasih sayang Allah SWT kepada umatnya ini sehingga disediakan satu bulan untuk menyucikan diri agar dalam ramadhan ini benar-benar menjadi Madrasah untuk introspeksi diri agar kita menjadi pribadi yang bertaqwa, insya Allah, aamiin. Oleh karena itu, kita bermohon kepada  Allah Maha pengampun dan pemaaf agar memaafkan segala maksiat yang kita lakukan dan memohon kepadaNya agar puasa dan shalat qiyamul-lail benar-benar menjadi ibadah yang diterima disisiNya.

Kesimpulan

1. Allah SWT atas Rahman dan Rahimnya menciptakan satu bulan menyucikan jiwa yakni bulan Ramadhan.

2. Pada bulan Ramadhan diwajibkan atas umat Islam yang sudah baligh untuk menjalankan ibadah puasa.

3. Ibadah puasa yang kita jalankan seyogianya menjadi benar-benar puasa yang sesuai dengan tuntunan fiqih yang benar sehingga menjadi ibadah yang diterima dan tidak sia-sia.

4. Selain menjalankan puasa maka diharapkan pula pada malam Ramadhan dipergunakan sebaik mungkin menegakkan shalat qiyamul-lail Ramadhan agar tidak disebut dengan orang yang lalai karena tidur sebagaimana kebanyakan manusia lalai dari menghidupkan malam-malam yang penuh Rahmat.

5. Jika semua kita laksanakan dengan baik dari puasa dan shalat qiyamul-lail ramadhan berharap menjadi modal untuk memperbaiki kejelekan akhlak dan perbuatan maksiat sehingga terwujud hakikat dari puasa dan shalat yakni menjadi pribadi yang bertaqwa.


Posting: @zarifoji313   #zarifoji


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI