Kelelawar Buah Famili Pteropodidae Agent Utama Penularan Virus Nipah


Dilansir dari sebuah media online CNN Indonesia (https://cnnindonesia.com) dengan tajuk "Waspada Virus Nipah, Kurangi Risiko Penularannya dengan Cara Ini". Saat ini penularan virus Nipah mulai diperbincangkan dan menjadi salah satu trending topik dalam pemberitaan. Kita semua mesti waspada akan terjadinya penularan yang lebih luas. Oleh karena itu, sejak dini perlu kita ketahui apa dan bagaimana virus Nipah dapat menginfeksi manusia.

Tahun 1999, virus Nipah pertama kali diidentifikasi ketika wabah tersebut menyerang para peternak babi dan yang berkontak dengan hewan pembawa di Malaysia dan Singapura. Infeksi yang terjadi pada manusia karena adanya kontak langsung dengan babi yang sakit.

Tahun 2001, virus Nipah menyerang lagi di Bangladesh dan India. Penularannya berasal dari konsumsi buah-buahan atau produk buah yang terkontaminasi dengan urine atau air liur kelelawar yang menjadi sumber utama penularan.

Virus Nipah berasal dari kelelawar buah yang dapat menginfeksi manusia. Jadi penularan virus Nipah berasal dari hewan kepada manusia. Jika berdasarkan sumber dari CDC yang melaporkan bagaimana penularan virus Nipah yakni virus ini dapat menular seperti cairan misalnya darah, urine, dan air liur dari hewan yang sudah terinfeksi. Selain itu, penularannya dapat juga terjadi dengan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Semua ini dapat meningkatkan resiko penularan virus Nipah. Kelelawar pembawa virus Nipah dari famili Pteropodidae yakni berukuran kecil hingga besar, ukuran lengan bawah 14.0 - 22.0 mm, memiliki warna rambut mulai dari coklat, abu-abu hingga hitam. Wajahnya menyerupai anjing yang menjadi ciri khusus atau khas dari famili Pteropodidae.

(Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Codot; Cynopterus titthaecheilus)

Penularan yang paling menakutkan adalah antar manusia. Virus Nipah dapat menular dari manusia ke manusia lain yang ditemukan penularannya antara perawat yang terinfeksi dengan keluarga pasien. Orang yang terinfeksi virus Nipah dapat menyebabkan penyakit infeksi asimtomatik dengan tanpa gejala, juga penyakit pernapasan akut dan ensefalitis (radang otak). Kemudian infeksi tersebut dapat diikuti dengan rasa kantuk, mempengaruhi kesadaran, dan tanda neurologis yang mengindikasikan dengan ensefalitis akut. Penderita ensefalitis yang akut dapat menimbulkan kejang-kejang dan bisa berkembang pada pasien hilang kesadaran atau koma dalam waktu yang cukup lama yakni 24-48 jam.

Jangan lupa dibaca : Ciri Virus Nipah, bahaya, dan pencegahannya

Badan kesehatan dunia-WHO-melaporkan gejala dari serangan virus Nipah. Gejala yang dialami orang terinfeksi virus Nipah adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah, dan sakit tenggorokan. Oleh karena itu, kita semua perlu mewaspadai infeksi dari virus Nipah.

Untuk menghindari dan mengurangi resiko dari serangan virus Nipah dapat kita lakukan pencegahannya dengan cara mencuci bersih buah dan kupas sebelum dikonsumsi, buah dengan tanda gigitan kelelawar hendaknya dibersihkan, menggunakan sarung tangan dan pakaian pelindung ketika menangani hewan yang sakit, sebisa mungkin menghindari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi virus Nipah, dan lakukan cuci tangan secara teratur setelah merawat atau mengunjungi orang yang sakit untuk mengurangi resiko penularan virus Nipah. animasi-bergerak-penguin-0075

Sumber :

"Baca artikel CNN Indonesia "Waspada Virus Nipah, Kurangi Risiko Penularannya dengan Cara Ini" selengkapnya di sini: Bahaya Virus Nipah dan Pencegahannya

Download Apps CNN Indonesia sekarang https://app.cnnindonesia.com/

Posting : @zarifoji313 #zarifoji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tema-Tema Penting Pada Peringatan Asyura Nasional Tahun 1445 H/2023

Ilmuan Peringatkan Bahaya AI (Artificial Intellegence)

Menyikapi Perkembangan ChatGPT OpenAI