Postingan

KSM: Menggelegar Penutupan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Kota Ambon Dan Pramuka Di Auditorium IAIN Ambon Tahun 2022

Gambar
Ambon, sebagaimana kesepakatan Komunitas Kepala Madrasah Kota Ambon bahwa saat pembukaan acara KSM Kota Ambon dilaksanakan secara  sederhana MTSN Ambon pada tanggal 13 Agustus 2022 yang dibuka oleh Ka.Kankemenag Kota Ambon (H.R.Fahrurozi Hasanusi, S.Fill, M.Si) beserta jajarannya terutama, Kepala TU, H.Siradju Kelrey dan Kasi Pendis Kota Ambon, Abd. Karim Kelrey, seluruh Kepala Madrasah dan peserta Lomba KSM Kota Ambon. Sementara kegiatan penutupan akan dilaksankan dengan meriah mungkin untuk menunjukkan eksistensi Madrasah di kota ini. Alhamdulillah, syukur kehadirat Allah SWT acara tersebut berlangsung dengan sangat meriah karena dihadiri oleh peserta didik madrasah mulai jenjang MI, MTS, dan MA diperkirakan yang hadir 1200 peserta didik sehingga membuat auditorium menggelegar apalagi saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Madrasah. Keharuan dan semangat madrasah tercermin di wajah-wajah peserta didik yang belum pernah ada acara dilakukan semeriah ini. Semangat seyo

Opini: Pentingnya Moderasi Beragama Dalam Keragaman Indonesia

Gambar
Foto Diklat Moderasi Beragama Di BDK Ambon Moderasi beragama saat ini merupakan sesuatu yang amat penting untuk digaungkan di tengah-tengah masyarakat apalagi Indonesia adalah Negara dengan kemajemukan yang sangat beragam baik dari bahasa, suku, ras dan agama. Dari sisi keragaman agama, sekitar 87% penduduk Indonesia beragama Islam yang tersebar di pulau Jawa dan Sumatera, sekitar 7% beragama Kristen, yang selebihnya adalah penduduk Indonesia yang beragama Budha, Hindu, dan Konghuchu. Kemajemukan ini bisa berdampak negatif atau positif tergantung pengelolaan sosial yang perlu dilakukan oleh pemerintah dan seluruh komponen bangsa. Apabila tidak terkelolah dengan baik maka dapat menimbulkan gesekan sosial di masyarakat atau dengan kata lain bisa menimbulkan konflik sosial yang dapat membawa dampak yang memperihatinkan antar kelompok masyarakat, sebagaimana yang pernah terjadi pada daerah Poso-Palu, Sampan-Madura, konflik antar suku di Kalimantan, Maluku dan lain-lain. Dengan pengalaman y

Proposal Penelitian : Kajian Etnobotani Tentang Terapi Baukup Pemulih Kebugaran Tubuh

Gambar
  Artikel Ilmiah WA NURFITRAH  AKBAR MUHAMAD & SYARIFUDDIN M.Pd Judul Artikel : Kajian Etnobotani Tentang Terapi Baukup Pemulih Kebugaran Tubuh Bidang Kajian : Matematika, Sains, dan Teknologi  Latar Belakang Masalah Etnobotani terdiri dari dua kata yakni etnologi yang berhubungan dengan budaya dan botani berkaitan dengan tumbuhan atau tanaman, maka etnobotani adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan antara manusia dengan tumbuhan atau pemanfaatan tumbuhan dalam tradisi maupun pengobatan tradisional masyarakat (Sood et al, 2001). Dalam masyarakat, banyak ditemukan tradisi yang menggunakan tumbuhan sebagai syarat dalam perayaan yang dianggap sakral, contoh dalam tradisi di Maluku Utara-Halmahera Barat Desa  Bobanehena dalam  rangka penyambutan tamu yang penting dan terhormat sangat dikenal dengan sebutan  tradisi “Joko Kaha” (Wakhidah dkk, 2018).   Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat herbal oleh Badan kesehatan dunia (WHO: World Health Organization) memberikan perkira

Permasalahan dan Solusi Pengembangan Madrasah/Sekolah Sehat

Gambar
  Berbagai program pemerintah yang telah di luncurkan demi perbaikan sumber daya manusia yang perlu menjadi perhatian kita semua, diantaranya pada bidang kesehatan dan pendidikan adalah pengembangan madrsah/sekolah sehat. Terwujudnya program ini di dasari oleh lahirnya Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan permendiknas nomor 57 tahun 2009 tentang pemberian bantuan bagi pengembangan sekolah sehat. Kemudian di perkuat lagi dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri  terkait pengembangan madrasah/sekolah sehat. Dengan adanya payung hukum tersebut maka tidak ada alasan bagi seluruh satuan pendidikan untuk tidak mengimplementasikan dalam bentuk program kegiatan di madrasah/sekolah masing-masing pada semua jenjang tentu dengan berkordinasi pada pihak-pihak yang berwenang. Namun setelah beberapa tahun berjalan berdasarkan data yang ada, implementasi di lapangan belum optimal. Hal ini ditandai dengan masih adanya madrasah/sekolah sehat belum terbentuk pada salah satu

Tips dan Trik Publikasi Ilmiah Terstandar Kemdikbud Ristek

Gambar
  Workshop Nasional pembuatan jurnal terstandar Kemdikbud Ristek dimulai tepat pukul 09.00 WITA yang dibuka oleh DR. Muh. Tahir Warek I UVRI sekaligus mewakili Rektor UVRI. Beberapa hal yang disampikan pada acara pembukaan adalah bahwa publikasi ilmiah bagi tenaga fungsional terutama Guru dan Dosen merupakan keniscayaan yang menjadi bagian dari penilain keprofesionalan seorang pendidik. Namun, kendala yang banyak ditemui adalah kurangnya kemampuan dalam membuat arikel ilmiah terutama dalam publikasi ilmiah yang terkareditasi baik tingkat Kab/Kota, Provinsi, apalagi tingkat Nasional. Sebuah publikasi ilmiah akan dinilai bila memenuhi persyaratan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud Ristek dalam pengusulan pangkat/golongan. Guru sebagai salah satu tenaga fungsioanal menjadi salah satu syarat utama dalam pengusulan pangkat/golongan adalah dengan adanya publikasi ilmiah. Sehingga beliau sangat mengapresiasi kegiatan worshop nasional pembuatan jurnal untuk memberi bekal kepada tenaga pendidik

Kampung Halaman, Takalar Bersahaja

Gambar
                                                                         Suasana kampung halaman tak ubahnya dengan kampung-kampung lain,  hamparan sawah dan aliran sungai dan gunung dari kejauhan terlihat asri dan mempesona. Penduduk kampung kebanyakan bernata pencaharian dengan bertani,  nampaknya pekerjaan ini sudah menjadi turun temurun dari nenek moyang. Hanya sebagian kecil yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai, apalagi sebagai TNI atau Polri hanya di hitung jari, serta sebagian memilih merantau di negeri orang, cwalaupun pada dasarnya,  penduduk di kampung kami bukan masyarakat perantau. Kalaupun ada sebagian kecil melakukan perantauan ke negeri orang, faktornya bisa karena rasa malu telah melakukan hal-hal yang tidak pantas, hijra karena pekerjaan,  atau migrasi karena perkawinan, atau hanya ikut-ikutan.  Tapi kalau hanya himpitan ekonomi atau susahnya pekerjaan, masyarakat tidak akan meninggalkan kampung halamannya.  Dalam istilah makassar " kuntungku mate tangnganre,